Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Database Terdistribusi

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamu’alaikum Wr. Wb

 

A. Pengertian Database terdistribusi

Database terdistribusi Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling terhubung secara logic tetapi tersebar secara fisik pada suatu jaringan computer.  Dalam sebuah database terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer. Komputer-komputer dalam sebuah sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain melalui bermacam-macam media komunikasi seperti high-speed buses atau telephone line.

Sebuah sistem database terdistribusi berisikan sekumpulan site, di mana tiap-tiap site dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksi-transaksi yang mengakses data pada satu site atau beberapa site. Tiap-tiap site dapat memproses transaksi lokal yaitu sebuah transaksi yang mengakses data pada satu site di mana transaksi telah ditentukan. Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda.

 

Ada 2 aspek penting dari Database Terdistribusi

1. Distribusi : data tidak disimpan pada tempat (prosesor) yang sama,sehingga DDB dapat dibedakan dari database tunggal, sentralisasi.

2.  Korelasi logika : data memiliki property yang berhubungan sehingga DDB dapat dibedakan dari sekumpulan database lokal atau file yang disimpan pada tempat yang berbeda pada jaringan komputer.

 

B. Karakteristik Database Terdistribusi

  1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logic tersebar pada sejumlah computer yang berbeda.
  2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan komunikasi.
  3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasi-aplikasi lokal secara otonom.
  4. Data pada masing-masing situs di bawah kendali satu DBMS.
  5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global.
  6. Data di bagi menjadi beberapa fragment.
  7. Fragment mungkin mempunyai copy ( replika ).
  8. Fragment / replika nya di alokasikan pada yang digunakan.
  9. Setiap site berhubungan dengan jaringan komunikasi.
  10. Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.

 

C. Desain Database Terdistribusi

Ada beberapa pendekatan yang berkaitan dengan penyimpanan data/tabel dalam sebuah sistem basis data terdistribusi, yaitu :

1. Replikasi

  • Sistem memelihara sejumlah salinan/duplikat tabel-tabel data.
  • Setiap salinan tersimpan dalam simpul yang berbeda, yang menghasilkan replikasi data.

2. Fragmentasi

  • Data dalam tabel dipilah dan disebar ke dalam sejumlah fragmen.
  • Tiap fragmen disimpan di sejumlah simpul yang berbeda-beda.\Fragmentasi dapat berbentuk fragmentasi horizontal (pemilahan record data) atau fragmentasi vertikal (pemilahan field/atribut data).

3. Replikasi dan Fragmentasi

  • Merupakan kombinasi dari replikasi dan fragmentasi.
  • Data/tabel dipilah dalam sejumlah fragmen.
  • Sistem lalu mengelola sejumlah salinan dari masing-masing fragmen tadi di sejumlah simpul.

 

D. Arsitektur Database Terdistribusi

Terdapat tiga pendekatan alternatif untuk membagi fungsi pada proses DBMS yang berbeda. Dua arsitektur alternatif DBMS terdistribusi adalah Client Server dan Collaboration Server.

1. Client-Server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal komputer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.

Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan.Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungis yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah, dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendly.

 

Sistem client-server

2. Collaboration Server

Arsitektur client-server tidak mengijinkan satu query mengakses banyak server karena proses client harus dapat membagi sebuah query ke dalam beberapa subquery untuk dieksekusi pada tempat yang berbeda dan kemudian membagi jawaban ke subquery. Proses client cukup komplek dan terjadi overlap dengan server, sehingga perbedaan antara client dan server menjadi jelas. Untuk mengurangi perbedaan diguankan alternatif arsitektur client-server yaitu sistem Collaboration Server.

Pada sistem ini terdapat sekumpulan server basis data, yang menjalankan transaksi data lokal yang bekerjasama mengeksekusi transaksi pada beberapa server. Jika server menerima query yang membutuhkan akses ke data pada server lain, sistem membangkitkan subquery yang dieksekusi server lain dan mengambil hasilnya bersama-sama untuk menggabungkan jawaban menjadi query asal.

 

Collaboration System

 

E. Kelebihan dan Kekurangan Database Terdistribusi

1. Kelebihan

  • Kinerja yang lebih baik karena data ditempatkan di tempat yang sesuai dengan kebutuhan dan komputer-komputer dalam sistem dapat bekerja secara paralel, sehingga pembebanan pada komputer (server) menjadi seimbang.
  • Alasan ekonomis, yaitu bahwa merancang sistem yang terdiri atas jaringan komputer-komputer kecil (sederhana) dibandingkan dengan mengimplementasikan komputer tunggal yang canggih.
  • Alasan modularitas, yaitu bahwa sistem-sistem yang bekerja dalam basis data terdistribusi dapat dimodifikasi, ditambah, atau dikurangi tanpa memengaruhi modul lain (sistem lain dalam basis data terdistribusi). Dengan pembagian lokasi data, jika terjadi masalah atau musibah pada sistem, tidak semua data terancam, melainkan hanya data pada tempat-tempat tertentu.
  • Alasan organisasi dan otonomi pada sistem-sistem yang berpartisipasi, misalnya pada suatu kantor perusahaan, terdapat beberapa departemen. Dengan basis data terdistribusi, data-data perusahaan dapat disebar ke tiap-tiap departemen yang bertanggung jawab atasnya.

2. Kekurangan

  • Masalah kompleksitas, yaitu bukan pekerjaan yang mudah untuk membuat basis data yang tersebar terlihat sebagai satu kesatuan. Administrator basis data mempunyai tugas ekstra untuk menjaga agar basis data yang tersebar di berbagai lokasi terlihat transparan. Tingginya kompleksitas juga dapat menyebabkan pembengkakan biaya.
  • Masalah desain, yaitu bahwa desain yang dibuat harus memperhatikan arsitektur komputer yang terdiri atas sistem-sistem yang terpisah, selain itu juga memperhatikan data yang difragmentasi (dipecah-pecah) ke dalam lokasi berlainan.
  • Keamanan data, yaitu bukan hanya satu sistem yang harus diberi proteksi keamanan data, melainkan juga fragmen-fragmennya yang tersebar di berbagai lokasi, juga jalur komunikasi antarsistem.
  • Kendala mempertahankan integritas karena dalam menjaga integritas sistem melalui jaringan juga dapat memakan resource yang besar dari jaringan.

 

F. Ciri-ciri Database Terdistribusi

  1. Data disimpan di sejumlah tempat.
  2. Prosessor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan komputer.
  3. Setiap tempat secara mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke data di tempat tersebut dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.

 

G. Contoh Database Terdistribusi Dengan Oracle

Basis data terdistribusi dapat diimplementasikan dengan berbasiskan sistem Oracle. Dalam implementasinya, sistem basis data terdistribusi dengan Oracle dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

  1. Sistem basis data terdistribusi homogen : seluruh sistem menggunakan basis data Oracle yang bertempat di satu atau beberapa mesin Oracle yang digunakan boleh jadi berbeda versi, tetapi aplikasi harus dapat memahami perbedaan fungsionalitas yang ada di setiap simpul (basis data) sistem. Ilustrasi Sistem Basis Data Terdistribusi Homogen
  2. Sistem basis data terdistribusi heterogen : sedikitnya satu sistem bagian tidak menggunakan basis data Oracle; agar dapat saling berkomunikasi, perbedaan ini dapat dijembatani dengan menerapkan salah satu dari berikut:

    1. Oracle Transparent Gateway yang menggunakan layanan heterogen pada server Oracle (Oracle Heterogenous Services) dan agen yang spesifik terhadap sistem pada sistem non-Oracle

    2. konektivitas generik (generic connectivity), yang dapat diimplementasikan di server Oracle dan berupa Heterogenous Services ODBC agent atau Heterogenous OLE DB agent; dengan mengimplementasikannya, tidak diperlukan lagi aplikasi agen yang spesifik-sistem, tetapi sumber data harus kompatibel dengan ODBC atau OLE DB agar dapat diakses.

Ilustrasi Sistem Basis Data Terdistribusi Heterogen

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

1. http://bijitugas.wordpress.com/sistem-basis-data-terdistribusi-dan-konsep-nya/

2. http://nurcholis.student.umm.ac.id/pengantar-database-terdistribusi/

3. http://alanrk89.blogspot.com/makalah-database-terdistribusi.html

4. http://otrimatu.wordpress.com/definisi-database-terdistribusi/

5. http://nazcules.blogspot.com/pengertian-database-terdistribusi.html

6. http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id= 1261 :basis-data-terdistribusi&catid=13:rpl&Itemid=14

Teuku Taufik
Teuku Taufik Hi, Taufik disini dan Saya adalah seorang pembelajar yang menyukai kegiatan Blogging, Digital Marketing, Traveling

Post a Comment for "Mengenal Database Terdistribusi"