Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manusia Serigala

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Manusia Serigala -blogsitaufik.blogspot.com

Manusia Serigala

By : Muhshal Misbah

******

Hujan ikut berkabung ketika bayang-bayang senja menghantui desa. Setelah beberapa abad berlalu, dia kembali ke sebuah rumah kecil di tepi rimba yang sudah tak berpenghuni.

Dia berlutut di depan sebuah tumpukan tanah yang memanjang. Di bawah sana, ibunya telah lama terbaring.

Hujan telah membuatnya basah kuyub. Ia tersedu-sedu.

Penyamarannya selama beberapa abad ini belumlah berahir. Dia belum juga menemukan ayahnya, manusia serigala yang telah membunuh ibu dan kakeknya.

Dia cukup terkenal di kalangan bangsa manusia dan bangsa serigala. Tapi kehadirannya sama sekali tidak di inginkan oleh kedua bangsa tersebut dan menjadikannya sebagai buruan termahal selama beberapa abad.

Pertemuannya dengan seorang pemburu yang hampir saja membunuhnya membawanya pada cintanya.

Sang pemburu menaruh curiga pada pemuda itu mengenai dia manusia serigala atau bukan. Saat ia mencoba menghabisi nyawanya, si pemuda itu tak berusaha melawan hingga membuat sang pemburu merasa kasian dan membawanya pulang.

Disanalah dia bertemu Lien, putri sang pemburu. Dia terlihat mirip dengan ayahnya.

Perkenalan mereka berbuah cinta. Dia mulai merasakan manisnya hidup. Kesepiannya selama ini terkubur pelan-pelan. Dia mulai melupakan misinya untuk mencari sang ayah. Dia ingin hidup normal. Dia ingin bahagia.

Sayangnya Lien tidak bisa menerima cinta pria itu sepenuhnya. Lien merasa bersalah karena selama ini sudah terlalu membuka hatinya untuk pria itu.

Lien mencoba untuk jujur mengenai suatu hal yang di tutupinya selama ini. Lien gelisah. Di sisi lain, kejujuran itu juga akan membawanya dan ayahnya dalam situasi yang berbahaya. Penyamarannya dan ayahnya selama ini akan berahir sia-sia.

Lien tak mau menjelaskan panjang lebar mengenai alasannya menolak pria itu. Tapi pria itu tak mau pergi meninggalkannya. Sejak bertemu dengan Lien, dia merasa hidup kembali. Karena alasan itulah dia tidak akan pernah meninggalkan Lien.

Lien mengadu ke ayahnya mengenai hal yang di alaminya. Ayah Lienpun turun tangan untuk mengurus masalah putrinya. Ayah Lien mengusir pria itu dari rumahnya.

Lien menangis hebat. Hatinya tercabik-cabik. Dia menyalahkan Ayahnya karena telah membawa pemuda itu kerumah mereka hingga membuat Lien menaruh hati pada pria itu. Lien juga harus berbohong untuk pura-pura tidak mencintainya.

Saat hari mulai gelap, pria itu mulai berkemas. Lien mengurung dirinya di kamar. Ayah Lien menyuruh pria itu langsung pergi saja tanpa harus berpamitan pada Lien.

Lien berdiri di jendela menyaksikan orang yang di cintainya itu pergi. Ketika sesekali Pria itu menoleh ke belakang, Lien malah menutup tirainya, lalu di bukanya lagi ketika pria itu melanjutkan langkahnya.

Pelan-pelan sosok tubuh tinggi tegap itu menghilang terhalang pohon dan jalan yang mulai menurun. Lien mengusap matanya yang basah.

" Rohi ? " panggil Lien. Tapi suara Lien terlalu kecil untuk di dengar Rohi yang telah semakin jauh meninggalkan rumah.

Ayah Lien berdiri di pintu melihat putrinya yang masih memaku di jendela dengan tatapan penuh kasihan.


*BERSAMBUNG KE PART 2….*


Semoga Bermanfaat
“ Tinggalkan Sebuah Komentar Anda Berupa Kritik/Saran Yang Bersifat Membangun”

Wassalam

Teuku Taufik
Teuku Taufik Hi, Taufik disini dan Saya adalah seorang pembelajar yang menyukai kegiatan Blogging, Digital Marketing, Traveling

Post a Comment for "Manusia Serigala"