Migrasi
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Migrasi
By : Muhshal Misbah
******
Karena sang tuan sudah mulai sering menggunakan shampoo. Para kutu mulai gelisah dan mulai berpikir untuk bermigrasi. Tapi tuan mereka selalu tidur sendiri. Masalah menjadi semakin pelik ketika satu persatu dari mereka mulai meregang nyawa. Para warga meminta Bos kutu untuk melakukan sesuatu. Bos ahirnya menemukan jalan keluar tapi agak berbahaya. Bos meminta warganya untuk melakukan perjalanan ke ketiak saat tuannya sedang tidur. Mengingat tuannya memiliki bulu ketiak yang lebat dan tidak pernah di bersihkan, si Bos berpikir kalau ini jalan keluar yang aman. Beberapa warga kutu menuai protes karena itu berbahaya.
" Kami tidak mau. Itu tempat yang sangat bau. Lagipula sangat mudah bagi tuan kita untuk menemukan kita dan membunuh kita tak tersisa. Kau sudah gila ?! " protes beberapa warga kutu.
" Tenanglah, ini hanya untuk beberapa saat.. Nanti ketika shampo tuan kita mulai habis kita akan kembali lagi kemari. Biasanya tuan kita butuh waktu yang lama untuk membeli shampo lagi.." Si bos meyakinkan warganya.
" Kita makan apa di sana ? Apakah sama dengan makanan di sini ? " tanya salah satu anak kutu.
" Ya, tidak ada bedanya dengan di sini. Tapi mungkin makanan di sana rasanya agak sedikit aneh " jelas si Bos. Mukanya mengerut mengatakan itu.
" Membayangkannya saja membuatku ingin muntah ! Ueek ! " salah satu kutu menggerutu.
" Tapi usahakan jangan terlalu sering makan. Dan jangan terlalu kuat menggigit karena itu akan membuat tuan kita tidak nyaman. Itu sangat berbahaya. Kita harus banyak berpuasa selama di sana " lanjut si Bos.
" Wah, itu bagus karena aku sedang diet.. " celoteh salah satu kutu betina.
" Wooo...! " semua menyorakinya.
" Semua harus bersiap. Akan berangkat malam ini ! " si Bos mengakhiri.
***
Entah sudah jam berapa saat itu. Yang jelas tuan mereka sudah tidur. Sekaranglah saatnya bermusafir. Si Bos penuh tanggung jawab besar mengawal warganya yang sedang berbaris mengikuti perintah.
" Waspadai anak-anak kalian ! Pastikan kalian menggendongnya. Jangan sampai terinjak ! " si Bos mengingatkan itu sampai berkali- kali. Sementara itu beberapa kutu sudah mencapai leher.
" aku harus lewat mana ? Aku tidak tahu jalan. Sangat gelap. Kenapa dia mematikan lampunya saat tidur ? ".
" Cepatlah, lurus saja. Aku tahu jalannya.."
" kalau begitu kau saja yang di depan ! "
Beberapa kutu mulai kebingungan sudah tidak tahu arah. Ada yang sudah berjalan ke arah punggung dan ada yang menerobos masuk ke telinga.
" Sepertinya aku menemukan gua. Apa sebaiknya kita masuk kemari ? ".
" Keluar dari situ. Apa kau tidak bisa mengenali baunya ? ".
" Ya, memang baunya sedikit aneh ".
Sementara itu, si Bos dan para warganya yang lain sedang menyiapkan tandu yang di buatnya dari beberapa helai rambut untuk mengangkut warga yang sakit. Tiba-tiba beberapa ekor kutu yang tadinya sudah pergi telah kembali.
" Apa yang kalian lakukan ? Mengapa kembali ?! " marah si bos.
" Kami kehilangan rombongan kami. Mereka semua berpencar. Kami tidak tahu tahu mereka mau kemana " salah satu kutu mengadu sambil menangis.
" Bagaimana dgn ketua kalian ? " tanya si Bos.
" Kami tidak tahu. Kami kehilangan mereka ". Si Bos mulai kebingungan.
***
Rombongan pertama hampir sampai.
" Cepatlah jalan ! ".
" Gelap sekali, aku ketakutan. Bagaimana dgn yang lain ?. Kamu harus menunggu mereka ".
" Semua saling berpegangan. Tidak akan ada yang tersesat. Percayalah.. ".
" Aku benci bulu-bulu halus ini. Ini yang membuat perjalanan kita menjadi sulit ".
" Kau mengeluh saja dari tadi. Kau ini Ketua ! ".
" Siapa yang memintaku jadi ketua ? Aku sudah bilang tidak mau ! " kata si Ketua kesal. Tiba-tiba tempat mereka berpijak bergerak.
" Apa ini ? ".
" Aaaaa...! " semuanya berteriak ketakutan. Suasana mulai kacau.
" Aku ingin kembali ! " seekor kutu betina berkata demikian. Dia terlihat sangat ketakutan. Dia menangis.
" Tenanglah, kita hampir sampai. Kita akan selamat ! " kata si Wakil Ketua meyakinkan.
" Selamat apanya ?! Tuan kita sudah merasa tak nyaman. Dia pasti merasa gatal.. " kata salah satu kutu. Dia kelihatan sangat marah.
" Aku ingin kalian berpikir positif ! Jangan banyak menghawatirkan hal-hal yang mungkin tidak akan terjadi.. " wakil ketua berusaha meyakinkan rombongannya. Ketua mendongak ke atas. Ia seperti melihat sesuatu. Ekpresi ketakutan yang luar biasa tergambar jelas di wajahnya. Semua ikut mendongak ke atas.
" Apa itu ? ".
" Seperti jari manusia.. ".
" Dia menggaruk !! Semuanya sembunyi ! " teriak ketua lalu seketika ia melompat entah kemana.
Semuanya berteriak histeris. Beberapa terlempar terkena sapuan jari. Beberapa hanya menangis berpegangan pada bulu-bulu halus. Suasananya benar-benar sangat kacau. Keadaan yang tadinya sangat sunyi kini berubah menjadi seperti negri yang sedang perang.
" Di mana anakku ! Anakku ! Oh tidak ! ".
" Istriku ?! ".
Bocah-bocah berlari tanpa arah. Sebagian dari mereka melempar tubuh mereka ke kasur. Si Bos dan para rombongan yang sedang bersiap-siap untuk pergi menyadari ada sesuatu yang aneh.
" Apa itu ? " si Bos heran.
" Sepertinya terjadi sesuatu. Oh tidak ! Anak dan istriku di sana..! "
***
Wassalam
wah keren juga nih mas cerpen nya, bisa bikin kita jadi terbawa suasana :D
ReplyDeletehaha.... Itu karya teman saya. :))
Delete