Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Satu Buku Sebelum Mati

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Blog Si Taufik | Satu buku sebelum mati, merupakan penggalan kalimat yang dipaparkan oleh Bapak Isa Alamsyah seorang wartawan, motivator dan penulis buku best-seller 101 Dosa Penulis Pemula. Membaca penggalan kalimat tersebut membuat saya tertarik untuk menulis sebuah buku sebelum ajal memisahkan kehidupan dengan kematian, tak menutup kemungkinan untuk anda yang sedang kebingungan bagaimana menyelesaikan sebuah buku.

Dari penggalan kalimat di atas saya sadar ternyata menulis bukan hanya sebagai kepuasan batin saja, tetapi akan menjadi investasi dalam waktu jangka panjang dan menjadi kewajiban terhadap diri manusia yang hidup di atas dunia ini, akan sangat-sangat disayangkan jika kita hidup berpuluh-puluhan tahun di permukaan bumi ini tanpa meninggalkan secuil jejak yang akan menjadi pembelajaran dan peninggalan untuk anak-anak cucu kita yang akan datang, semua hal-hal yang menarik yang hadir dalam hidup kita terlewatkan begitu saja tanpa menangkapnya lalu menuangkan dalam bentuk tulisan hingga menjadi sebuah buku.

One -blogsitaufik.blogspot.com

Dewasa ini banyak sekali orang-orang yang menganggap sepele tentang menulis, mereka beranggapan menulis adalah membuang–buang waktu dan dekat dengan dunia khayal yang ujung-ujungnya mendatangkan kerugian bagi diri sendiri. Kebanyakan orang-orang lebih menggunakan berjam-jam waktu luangnya untuk duduk di warung kopi, tidur, menonton televisi, dan hal-hal kesenangan lainnya yang tanpa sadar telah membuatnya termasuk dalam manusia-manusia merugi. Padahal jika dibayangkan, waktu yang kita gunakan untuk tidur, menghabiskan waktu di warung kopi dan menonton televisi digunakan untuk menulis, mungkin puluhan karya akan terlahir dari tangan kita. Hanya saja, kita terbiasa dengan kemalasan, kemalasan inilah yang akan mengerogoti setiap kesempatan yang hadir dalam hidup kita, dan takut mencoba adalah pasangannya.

 

Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan nafas hidupnya.
-Stephen King-

 

Seorang sahabat dalam satu forum kepenulisan pernah bertanya kepada saya tentang rasa tidak percaya dirinya dan takut dalam menulis, takut dalam artian tulisan tidak bagus dan takut ditolak penerbit, saya langsung menjawab, tulisan yang kita tulis bukan diri kita yang menilai, tapi pembacalah yang akan menilai bagus baiknya sebuah tulisan, tugas seorang penulis adalah menulis dan pembacalah yang akan menilainya, apakah mereka akan melanjutkan untuk membaca atau justru akan meninggalkannya. Jika anda memiliki kemampuan untuk menulis, tapi tidak berani menulis berarti anda termasuk dalam orang-orang yang mementingkan diri sendiri, tanpa memperhatikan orang-orang yang butuh pencerahan dari tulisan yang anda buat. Bersegeralah menyelesaikan tulisan anda dan ingat, satu buku sebelum mati. Saya selalu memancing sebuah pertanyaan dengan jawaban satu buku sebelum mati.


Menulis -blogsitaufik.blogspot.com

Masalah penolakan merupakan hal lumrah yang terjadi dalam kehidupan penulis, tidak ada tulisan yang diterbitkan tanpa penolakan. Penolakan berarti memberi kesempatan kepada penulis untuk semakin giat merevisi naskahnya hingga mencapai layak best-seller, jika suatu saat diterbitkan. Jangan pernah berputus asa dan menyerah ketika naskah anda ditolak, mungkin seperti itu saya beranggapan tentang penolakan.

 

Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.
-Imam Al-Ghazali-


Menulis, menulis, dan terus menulis, jika naskah Anda sudah selesai ditulis maka bersegeralah mencari penerbit. Di jaman sekarang ini banyak sekali jasa penerbitan Indie atau Self-Publishing yang bersedia menerbitkan buku anda tanpa banyak ketentuan dan seleksi yang super ketat, tentu tak terlepas dari kualitas yang sama dengan penerbit mayor. Menerbitkan buku secara Indie selain harganya murah, produktifitas tinggi, terjamin kualitasnya dan bahkan sampai gratis. Seperti penerbit Rasibook, selalu memberi yang terbaik untuk penulis yang berkeinginan menerbitkan bukunya.

Penerbit Rasibook akan memberikan pelayanan yang memuaskan untuk para penulis yang ingin bukunya diterbitkan di sana. Selain itu, Rasibook Juga bekerja sama dengan beberapa toko buku digital seperti Scoop, Mahoni, Scanie, Indobooks, dan Wayang Force, untuk memasarkan karya Anda. So, jangan tunggu waktu lama-lama untuk berkarya, selesaikan tulisan Anda sekarang juga agar tak kehilangan jejak jika anda sudah mati nantinya. Satu buku sebelum mati.

Baiklah cobt sampai disini dulu perjumpaan kita di kesempatan ini, Insyaallah di lain waktu kita akan bertemu lagi, tentunya di ruang sederhana ini, semoga semua harapan, impian yang cobt cita-citakan bisa tercapai dan jangan pernah berhenti berusaha, juga berdoa. selamat mencoba semoga sukses. Terimakasih.

Selamat Mencoba & Semoga Bermanfaat
“ Tinggalkan Sebuah Komentar Anda Berupa Kritik/Saran Yang Bersifat Membangun”

Wassalam

Teuku Taufik
Teuku Taufik Hi, Taufik disini dan Saya adalah seorang pembelajar yang menyukai kegiatan Blogging, Digital Marketing, Traveling

13 comments for "Satu Buku Sebelum Mati"

  1. www.arifsetiananda10.co.vu

    ReplyDelete
  2. Kemalasan..memang poin utama terhambatnya penuangan ide..



    mampir balik ke " manfaat bersama "

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener cobt, sebenernya memulailah yang paling sulit karena di pengaruhi oleh sifat kemalasan, padahal jika langsung bergerak berapa karya yg sudah bisa dapat kita hasilkan...

      Terimakasih sudah mampir cobt :)

      Delete
  3. :o satu buku sebelum berpulang :'( ijin bookmark dlu bos :'( seru nih buat dibaca sambil makan :'9

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahah.... Monggo cobt, terimakasih sudah mampir!

      Delete
  4. saya gak mw mati sekarang,, he, =D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhh.... Santai cobt, mati itu kalau dah sampe ajal kok. :-)

      Delete
  5. 1 buku sebelum mati menjadikan kita sebuah sejarah
    kunjungi dan mohon komentarnya
    http://myabsani.blogspot.com/2014/10/menulis-sampai-tinta-alam-habis.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener sekali cobt, karya kita, nama kita akan terus hidup di antara mereka. walau kita telah tiada..

      Terimakasih

      Delete